Seribu hari dan yang terbaik adalah hari jum’at, seribu bulan dan yang terbaik adalah bulan ramadhan. Bulan ramadhan adalah bulan yang penuh berkah, amalan, dan pengampunan. Namun adakalanya seorang muslim atau muslimah istiqamah dalam meningkatkan ibadahnya pada bulan ramadhan saja, dalam konteks untuk mendapatkan pahala hal tersebut boleh-boleh saja, tetapi alangkah baiknya jika seseorang dapat terus tetap beristiqomah dalam beribadah walaupun bulan ramadhan sudah berlalu.
Sesungguhnya arti dari bulan Syawal secara bahasa arab adalah peningkatan yang dimana bahwa setelah berakhirnya bulan ramadhan itu tidak diikuti dengan proses ibadah seseorang juga berakhir melainkan harus lebih ditingkatkan lagi, baik amalan sholeh maupun ibadah kepada Allah SWT.
Beribadah kepada Allah SWT juga harus diiringi dengan meningkatkan ketaqwaan kita terhadap Allah SWT, seperti firman Allah dalam QS. Al-Baqarah: 177 yang menganjurkan semua hambanya untuk senantiasa bertaqwa dengan salah satu caranya adalah memberikan Zakat, Infaq, dan Shodaqoh kepada sesama manusia yang membutuhkan. Karena harta yang dimiliki oleh setiap orang sesungguhnya bukan hanya untuk dimiliki sendiri, melainkan sebagian daripada harta itu adalah hak dari orang fakir dan miskin yang harus dikeluarkan. Dan yang sangat penting untuk diperhatikan adalah zakat mal yang sampai saat ini banyak dari sebagian manusia tidak memperhatikan zakat mal ini, padahal Allah sudah memerintahkan melalui QS. At Taubah: 34
ٍ
مﯾِﻟَأ ٍباَذ َﻌِﺑ ْمُھ ْرﱢﺷَﺑَﻓ ِ ﱠﷲ ِلﯾِﺑَﺳ ﻲِﻓ ﺎَﮭَﻧوُﻘِﻔْﻧُﯾ َﻻ َو َﺔﱠﺿِﻔْﻟا َو َبَھﱠذﻟا َنوُزِﻧْﻛَﯾ َنﯾِذﱠﻟا َو
Artinya :
“Dan orang-orang yang menyimpan emas dan perak dan tidak menafkahkannya pada jalan Allah, maka beritahukanlah kepada mereka, (bahwa mereka akan mendapat) siksa yang pedih”
Dan masih banyak lagi hal-hal yang perlu diperhatikan mengenai amal sholeh dan ibadah kepada Allah SWT, jangan pernah menganggap apa yang sudah kita kerjakan selama ini adalah semata-mata sudah menggugurkan kewajiban kita sebagai seorang muslim, namun semakin sering kita untuk belajar mendapatkan ilmu semakin kita merasa menjadi orang yang sangat bodoh dihadapan Allah SWT. Ada hal yang disampaikan oleh Ust. Khuluq (PDM Sidoarjo) ketika mengisi kajian Dakwah Terpadu pada kegiatan PC. IMM Sidoarjo akhir ramadhan kemarin yaitu bahwa jika seseorang mendapatkan rezeki maka jangan berpikiran tentang bagaimana cara untuk menyimpannya? Tetapi yang harus dipikirkan adalah bagaimana cara untuk membelanjakannya? Dengan catatan ketika membelanjakan dengan tidak boros dan pelit. Indikator boros adalah sesuatu yang dibeli diluar kebutuhan dan kemampuan, sedangkan indikator pelit adalah sesuatu yang dibeli dibawah kebutuhan dan kemampuan.
Maka sebab itu untuk menyambut berakhirnya bulan ramadhan ini marilah kita terus tingkatkan amalan sholeh dan ibadah kita melainkan semata-mata hanya untuk mencari ridho Allah SWT, dan yang harus kita simpan sampai nanti adalah hati yang suci dan bersih serta lisan yang suka berdzikir.
Billahi fii sabilil haq, Fastabiqul khairat
By. IMMawan Ilyas